Siklus
adalah perputaran dari awal sampai akhir sesuatu hal.
Yang dimaksud di sini adalah perputaran/langkah-langkah dalam membuat
pembukuan
dari awal sampai akhir dan nanti kembali ke awal lagi. Dimana
pencatatan
akuntansi berlaku dalam satu periode, umumnya untuk akuntansi di
Indonesia satu
periode adalah satu tahun Kalender. Jadi periode tahun 2012 artinya
pencatatan akuntansi dimulai dari 1 Januari 2012 sampai 31 Desember
2012.
Kenapa disebut siklus? Ya, karena periode hanya berlaku dalam satu
tahun, maka
untuk tahun berikutnya mutar lagi seperti tahun sebelumnya dan begitu
seterusnya sampai tidak ada batasnya, kecuali perusahaan itu ditutup.
Kita
kembali ke awal pembahasan terdahulu. Dengan menggunakan
persamaan kita sudah dapat membuat laporan keuangan (Laba-rugi,
Perubahan modal
dan Neraca). Lalu, apa dan kenapa harus menggunakan siklus Akuntansi?
Memang dengan persamaan kita sudah bisa membuat laporan keuangan, tapi
masih
bersifat terbatas dan bila ada penambahan kelompok data (akun), maka
akan
kesulitan menambah data tersebut. Hal ini disebabkan karena pencatatan
bersifat ke kanan (berkolom). Dengan menggunakan persamaan akan
mengalami
kesulitan bilamana data yang diolah sudah semakin banyak dan komplek.
Untuk
mengatasi masalah ini, maka diperlukan suatau pencatatan yang
rapi, terstruktur dan mudah digunakan dan harus mengikuti prinsip dan
langkah-langkah atau metode yang telah disepakati bersama oleh pakar
akuntansi
Indonesia yang tergabung dalam IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia). IAI
membuat prinsip dan metode pencatatan akuntansi yang sudah standar dan
diterima
oleh masyarakat yang disebut SAK (Standar Akuntansi Keuangan).
Urutan
Siklus Akuntansi :
- Bukti Transaksi
- Jurnal
- Posting ke Buku Besar
- Neraca Saldo (Neraca Percobaan)
- Jurnal Penyesuaian (Adjustment)
- Neraca Lajur (Worksheets)
- Neraca setelah penyesuaian
- Laporan keuangan
- Jurnal Penutup
- Jurnal Pembalik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar